Dua Ribu Rupiah

Belum lama ini pecahan Rp 2.000,- diterbitkan. Tepatnya diterbitkan pada 10 Juli 2009, di Banjarmasin. Terpilihnya kota Banjarmasin sebagai tempat penerbitan pertama kali rupanya tidak lepas dari gambar yang termuat dalam lembaran uang itu, Pangeran Antasari, yang merupakan pahlawan nasional dari Banjarmasin. Dan tampaknya pecahan ini menjadi salah satu pecahan favorit pada lebaran yang lalu.

Bagi sebagian besar orang mungkin tidak ada yang istimewa pada pecahan ini. Namun bagi saya pribadi, sebenarnya pecahan Rp 2.000,- sudah “cukup lama aku nantikan”. Penantian ini semata-mata “penantian” pribadi, terlepas dari background sesungguhnya mengapa pecahan Rp 2.000,00 ini dikeluarkan.

Rp 2000

Pecahan Rp 2000,-

Mengapa? Apa istimewanya pecahan ini?

Pecahan ini melengkapi deret pecahan uang:

Rp 100,-                 Rp 200,-                    Rp 500,-                Rp 1.000,-

Rp 1.000,-            Rp 2.000,-                Rp 5.000,-            Rp 10.000,-

Rp 10.000,-         Rp 20.000,-             Rp 50.000,-         Rp 100.000,-

Dalam perkiraan saya, kalau ada jenis pecahan lain, maka yang akan terbit adalah pecahan Rp 200.000,- Rp 500.000,- dan Rp 1.000.000,-

Kalau masih ingat, dulu sempat juga ada pecahan satu rupiah, dua rupiah, lima rupiah, dan sepuluh rupiah.

Yang “diluar pola” adalah adanya uang pecahan Rp 25,-

Deretan pecahan uang diatas, memaksa saya untuk kembali ke masa kuliah dulu.  Nama Mata kuliahnya, saya kurang ingat, kalau tidak Pengantar Kombinatori ya Matematika Diskrit.

Apa sih sebenarnya istimewanya bilangan-bilangan 1, 2, dan 5?

Istimewanya adalah:

Dengan memiliki pecahan 1, 2, dan 5 (dalam jumlah yang cukup tentu saja), maka kita bisa bertransaksi secara pas (tanpa pengembalian) untuk pengeluaran 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 dengan tidak lebih dari 3 pecahan.

(Dengan tidak lebih dari 3 pecahan itu bahkan bisa di-laverage untuk melakukan transaksi sampai 11 dan 12.)

Misal untuk Rp 7.000,- bisa kita peroleh dari:

Rp 5.000,- + Rp 2.000,-  atau dari

Rp 5.000,- + 2 x Rp 1.000,-

Masih penasaran? Mau coba bilangan yang lain? Hmm silakan di coba sendiri yach…

Pare pare, Oct 09

note: gambar diambil dari siaran pers BI di sini dengan sedikit modifikasi.

31 thoughts on “Dua Ribu Rupiah

  1. aku belum pernah liat dan punya uang Rp 2000,- tapi di sini juga ada 2000 yen, yang juga tidak “laku” alias jarang dipakai di pasaran. Sehingga banyak yang mempertanyakan kenapa harus mengeluarkannya.

    Yang aku salut dengan uang di Jepang, semua uang koin/kertas terbitan tahun berapa saja, meskipun duah tidak beredar, tetap dapat dipakai dan dihargai sama.

    EM

  2. keluarnya pecahan Rp. 2.000 itu pas banget timing-nya kemarin. yaitu pas mau lebaran. akibatnya, banyak pemudik yang memburu uang kertas tersebut, buat “angpao lebaran” yang tidak terlalu merobek kantong namun tetap menyenangkan… 😀

    semoga tidak dikeluarkan deh uang pecahan di atas 100rb… bayangkan bila kita punya uang 1jt, dan cuma 1 lembar saja, tiba-tiba tercecer, duh… bakal nangis bombay tujuh hari tujuh malam tuh, hehehe…

    • bener banget Uda, pecahan 2000 kmarin laris manis menjelang lebaran, orang-orang pada antri utk bisa mendapatkannya, cukup “simple” namun “tetap menyenangkan” utk “salam tempel” bagi anak-anak

  3. Info yang menarik! Sekembalinya ke Indo saya akan nyoba megang uang 2 ribuan ah ehheheh :))
    Kalau di Australia, pecahan dollar adanya 1 (recehan), 2 (recehan), 5, 10, 20, 50 dan 100. Sementara yang sen (100 sen = 1 dollar) adalah 5, 10, 20 dan 50 dan semuanya receh juga 🙂

    • hmmm… di situ pecahannya punya pola 1,2,5 jg ya? USD kalo gak salah pecahannya sama dg dollar aussie yach??

      kayaknya pola 1,2,5 jadi “pola umum” mata uang deh..

      atau barang kali ada yang tahu pola lain selain pecahan 1,2,5??

  4. Aku salut sama posting ini…
    Bro Neo emang hebat! Aku baru ngeh soal kehebatan angka 1,2 dan 5.. *di kuliahku nggak diajarin, euy.. weekekekekeke*

    Kemarin aku nggak ikutan latah berebut uang 2rebuan… Ponakan tetep terima duit 50rb lusuh! wekekekeke

    • hmmm bukan hebat, cuma krn pernah diberi tahu saat kuliah aja kok??

      btw aku juga tetap milih 50rb yg lusuh deh drpd 2rb meskipun kinyis kinyis.. 😉

  5. Wah, kamu hebat Bro… saya baru tau soal ini *telat yah?*
    Tapi emang pecahan 2.000 pas mau lebaran kemaren laris manis. Di Pekanbaru aja orang-orang sampai ngantri di BI bahkan sebelum jam kantor banks sentral itu buka. Weleh..weleh…

    • bukan aku yang hebat bos… cuma sharing saja.. soalnya pernah dikasih tahu saat kuliah he..he…

      bener pecahan Rp2000,- laris manis saat lebaran kemarin.. 😀

  6. HHHHmmmm …
    Sik … sik … sik …
    Aku tak moco dua tiga kali ini …

    Ah bener juga ya ini …
    persekutuan 1.2.5 ini ampun sangat

    (eh namanya persekutuan kan ya ?)(halah sok tau)

  7. mantap betul analisanya bro..aku yakin ini efek dari selama berminggu minggu bergulat dengan Bu,,Lan kan? hehe..piss ah..bagus bgt bro tulisannya, ga nyangka bisa sedetil itu kupasannya..Luar Biasa sekali

    • halah… plisss jangan ngingetin tentang Bu Lan deh… udah dihajar habis neh oleh Bu.. Lan!!!

      bukan saya yg buat analisa akang.. cuma sharing ajah…

  8. Wah, hebat euy…
    orang biasa kayak aku nggak akan sadar akan “pola” ini.
    Sik..sik…baca lagi supaya lebih mudeng…

    Hebatnya orang matematika, semua angka bisa “bicara” (dan jadi bahan posting)..hebat..hebat…

    aku sendiri baru awal bulan ini punya uang pecahan 2000. masih kusimpan di dompet, nggak akan dibelanjakan dulu hehe…

  9. *plendus…plendus…plenduss*
    -kepala membesar neh-

    btw simpan Rp 2000,- mo sampai kapan? busuk lho kalo gak digunakan.. or mo dikumpulin sampai lebaran tahun dpn he.he..he..

    • aih… biarin aja kali disimpan, biar jadi barang pusaka. suatu saat kelak pasti “berharga”.

      oya, aku juga pernah menyimpan setiap pecahan baru keluar. mulai dari recehan 5 sampai 50 ribu yang gambar mbah harto itu. tapi, karena kelalaianku, “pusaka”ku itu hilang entah kemana… duh… 😦

  10. Beginilah kalau ahli statistik bicara soal nilai nominal uang. Jadi angka 1,2, dan 5 itu paling penting ya? Mmm … menarik juga.
    Kalau bagi saya, uang pecahan Rp. 2.000 itu bermanfaat karena pas buat ngasih tukang parkir … 🙂

    • wah disini uang pecahan 2000 masih langka je.. he.he…

      semua angka penting kok bu he..he.. cuma dlm pembuatan uang 1,2,5 yg dipilih, dg alasan spt tulisan diatas he…he…

  11. Mas…tau gak? aku tuh pengoleksi uang kuno…uang terlamaku adalah thn 1935…itu masih gulden dikeluarin oleh pemerintah hindia belanda…uang kertas 😀

    dan memang benar apa yg di uraikan diatas bahwa pecahan 1,2 5 itu bisa terpakai untuk membayar pas 😀
    jeli banget sih bisa di tulis apik begini… 😉

    • uang kuno favoritku adalah benggol yg kr tembaga tebel dan lebar ituh.. (kalo gak keliru 2.5 sen deh nilainya)
      kenapa favorit? krn euunaak banget utk kerokan he.he..he..

  12. Hemm kenapa ya gue menanggapi keluarnya uang 2000 ini dengan rada skeptis 😦
    Kalo dari kacamata gue yg orang awam gue melihat keluarnya pecahan ini sebagai bentuk inflasi yang pelan tp pasti menggerogoti bangsa. Karena ketika pecahan ini keluar, nantinya pecahan seribu jadi jarang trus lama2 hilang. Berarti kan nilai tukar uang dan barang mengalami pergeseran.
    Yah kasusnya seperti dulu uang 1 rupiah masih laku skr udh enggak.
    Gue siy mikirnya gt 😦 hu hu hu tutunkan infalsi dalam negeri!

    (lho opo iki koq malah demo :P) hahahhaa

Leave a reply to Bro Neo Cancel reply