Tanah yang bermandikan sinar mentari. Bhumi Kasuryan. Nama yang menurutku indah sekali, nama yang menjanjikan hangatnya sinar matahari. Imajinasiku akan kata “kasuryan” membawaku ke rimbunnya pehononan di pagi hari yang perlahan-lahan mulai disinari matahari. Berkas-berkas sinar menyusup di antara dedaunan dan membuat embun-embun berkilauan bagai mutiara di antara daun dan rerumputan.
Bhumi Kasuryan, itulah nama homestay tempat kami bermalam ketika libur beberapa saat yang lalu. Terletak di dusun Jowahan, Borobudur. Berjarak kurang lebih satu kilo meter saja dari Candi Borobudur. Puncak Borobudur tampak jelas berdiri megah dari homestay ini. Meskipun hanya berjarak 1,1 kilometer (jika ditarik garis lurus), namun Bhumi Kasuryan bukan berada di pusat keramaian wisata. Ia terletak di tengah areal persawahaan sehingga ketenangan dan kedamaian terasa benar. Bahkan dari teras kamar kita bisa ongkang-ongkang di atas hamparan sawah sambil menikmati agungnya Merapi & Merbabu diiringi matahari terbit dari ufuk timur. Kasuryan!!
Bhumi Kasuryan menawarkan tempat tinggal bernuansakan Jawa dengan sebuah pendopo sebagai pusatnya dan beberapa kamar mengelilinginya. Pendopo ini menjadi tempat favorit untuk menghabiskan waktu senggang di sore hari, sambil menikmati agungnya Borobudur dengan ditemani kopi dan hidangan lainnya. Sayang sekali ketika kami berkunjung ke sana, sedang turun hujan, sehingga kami tidak bisa menikmati indahnya sunset. Akan indah sekali dalam gambaranku. Matahari tenggelam dibalik Borobudur.
Selain fasilitas dan nuansa yang disediakan, yang membuat aku sangat berkesan adalah menu makanannya. Di sini kita bisa meng-customized makanan yang disajikan. Sebagai informasi, aku dan istriku cukup rewel untuk masalah makanan. Kami sangat selektif. Ada banyak jenis makanan yang tidak sesuai dengan tubuh kami. Nah dengan kondisi seperti itu, pilihan makanan menjadi sesuatu yang sangat berharga bagi kami. Meskipun makanan sederhana menurut ukuran orang, namun itu menjadi sesuatu yang sangat istimewa bagi kami. Pada malam hari kami bisa request menu makanan kami dengan segala catatannya, sehingga pada pagi harinya petugas Bhumi Kasuryan bisa berbelanja di pasar sesuai dengan permintaan kami. Kemudian sang juru masak, mengolah makanan sesuai dengan arahan kami, seperti tanpa cabe, tanpa kecap, tanpa penyedap, tanpa terasi, tanpa ini tanpa itu. Demikian juga menu untuk sarapan. Pihak Bhumi Kasuryan menawarkan berbagai macam jajan pasar. Namun kami request ubi goreng saja. Sungguh nikmat menikmati ubi goreng bersama secangkir teh sambil memandang Borobudur di kejauhan.
Treatment kepada kami sebagai tamu dengan kebutuhan makanan khusus sungguh berkesan. Kami diperlakukan sangat personal, sehingga kami merasa diperlakukan sangat istimewa.
Sekilas yang tertangkap oleh kamera…
Jakarta, 17 Jan 20
#BhumiKasuryan #Familytrip #Travel #Borobudur #homestay