Apa yang terlintas di benak Anda ketika mendengar kata skripsi? Mungkin yang terbayang adalah setumpuk penelitian ilmiah, atau wajah dosen pembimbing, atau sidang skripsi dengan sejumlah dosen penguji yang cukup menegangkan.
Menurut teman-temanku, banyak suka duka ketika mengerjakan skripsi. Ada yang kesulitan menemui dosen pembimbing. Ada juga yang harus merombak isinya karena judulnya berubah. Ada yang file-nya hilang atau tidak ter-save dengan baik sehingga harus menulis ulang. Namun ada juga yang mengerjakan skripsi lancar-lancar saja, mulus tanpa hambatan suatu apa.
Beberapa kakak angkatanku sempat nglokro (patah semangat) ketika penelitian berbulan-bulan di lab kimia hangus terbakar saat kampus kami mengalami kebakaran besar.
Ada juga temenku di fakultas ekonomi UGM yang misuh-misuh (mengumpat) karena sang dosen pembimbing diangkat menjadi menteri, sehingga membuat skripsinya terlantar beberapa bulan, dan harus menerima dosen pembimbing baru, dengan pola kerja baru dan pemikiran yang berbeda.
Lebih seru lagi cerita saat pendadaran. Ada yang tidak bisa tidur karena tegang dan grogi. Ada yang saat pendadaran tiba-tiba blank, tidak tahu harus ngomong apa, karena yang sudah ada di otak tiba-tiba serasa menguap entah kemana. Namun ada juga yang tenang tenang saja, atau bahkan tiba-tiba bisa memberikan jawaban brilyan ketika ditanya oleh dosen penguji.