(New) Kuliner Jogja

Apa yang Anda jadwalkan ketika pulang kampung? Ketemu saudara, kerabat, teman, kopdar, atau wisata kuliner? Yah.. wisata kuliner tentu masuk dalam jadwal acara pulang kampung saya ke Jogja beberapa waktu yang lalu.

Jauh sebelum pulang kampung, list tempat makan yang harus dikunjungi telah kami buat. Gudeg, soto, tongseng, bakmi, dan aneka makanan legendaris Jogja lainnya. Tulisan ini bukan akan membahas itu, karena yang legendaris-legendaris sudah dibahas secara mendalam dalam buku Monggo Mampir – mengudap rasa secara Jogja karangan Syafaruddin Murbawono.

 

Waktu pulang kampung kemarin, saya menyempatkan diri untuk mengunjungi 2 tempat makan baru di Jogja. Maaf, saya tidak akan membahas masalah rasa dalam tulisan ini, karena saya bukanlah seorang food taster yang handal. Yang saya tahu hanya enak dan enak banget. Body saya sudah menjadi bukti yang cukup atas dua jenis rasa masakan yang saya kenal itu, enak dan enak banget. Lagi pula rasa sangat tergantung dari selera masing-masing penikmat.

JACKTPOT

Jackpot namanya, mungkin ini plesetan dari jog-JA POT-atoes. Dari namanya sudah dapat dibayangkan kalau Jackpot ini menyediakan masakan dari kentang, dengan variasi topping di atasnya. Ada chicken, smoked beef, tuna, black pepper beef, cheese, dan aneka toping lainnya.

Kemasan sajian kentang ini sangat menarik. Berupa box satu-satu, dengan mencantumkan aneka informasi tentang manfaat kentang pada kemasan tersebut. Sungguh menarik. Dari kemasan itu kita dapat mengetahui bahwa Jackpot padat nutrisi, dan dipadu dengan jaminan bahwa kentang yang diolah adalah kentang organic, maka Jackpot berani memasang tagline: I wonder how healthy food could be this delicious.

searah jarum jam: Informasi padat nutrisi pada tutup kemasan, mengintip kenikmatan di balik box sajian, hmmm yummmy!!!, Jackpot = jogJA POTatoes??

Jackpot terletak food court Galeria Mall, lantai 3. Cukup mudah untuk menemukannya. Jika kita naik ke lantai 3 dengan menggunakan escalator, Jackpot sudah terlihat dengan jelas. Warnanya cukup khas, dengan ornament bendera Inggris Raya.

Counter di area masuk Food Court Galeria Mall

Harga yang dipasang untuk satu porsi cukup bersaing, kalau tidak bisa disebut sebagai sangat terjangkau. Untuk satu porsi tuna yang saya nikmati hanya seharga Rp 13.000,- saja. Jauh lebih murah dari secangkir kopi di kedai kopi international.

Bagaimana porsinya? Jangan tanya saya.. karena kalau saya satu porsi pasti kurang. Atau saya yang sungguh njawani, tidak kenyang sebelum makan nasi he..he..he… Rasanya porsinya cukup ideal untuk mereka yang sangat memperhatikan penampilan dan melakukan diet ketat. (Halah… BroNeo sok tahu!!!)

Berani makan kentang organic yang padat nutrisi dan delicious?? Monggo mampir di coba Jackpot-nya

 WAROENG 99

Menu specil di Waroeng Makan 99 adalah mie ayam, meskipun ada menu lain, seperti bakso, nasi goreng dan aneka minuman. Mie ayam juga ada beberapa pilihan, ada yang klasik, additional paha, bakso, atau ceker. Bagi saya yang gemar krikit-krikit, mie ayam ceker adalah menu yang pas.

mie ayam ceker yang rasanya beda dari mie ayam yang lain

Apa yang istimewa dari mie ayam ini?

Beberapa orang mengatakan bahwa rasanya beda dari mie ayam yang lain lainnya (It means luar biasa yach…). Selain itu, sang pemilik menjamin bahwa ayam yang digunakan benar-benar fresh. Bukan, masakan kemarin yang dihangatkan lagi, dan jangan khawatir pula dengan ayam tiren, atau (amit-amit) daging tikus yang dicampurkan di dalamnya. Dijamin!!! Baksonya juga dibuat sendiri, bukan beli jadi, sehingga benar-benar terjamin kualitas bahan-bahan yang digunakan.

Vetsin pun hanya ditambahkan pada waktu mau disajikan, jadi bagi orang yang anti-vetsin bisa order tanpa vetsin. Ayamnya dimasak tanpa vetsin sama sekali.

Waroeng 99 terletak di Jl Ki Ageng Pemanahan 45, Nitikan, Jogja. Kalau dari Jl. Taman Siswa, ke selatan saja terus, sampai melewati RSUD Yogyakarta, kurang lebih 300 m, terletak di sisi kiri jalan.

Bagaimana harganya?? Pasti sangat terjangkau, berani bersaing dengan mie ayam yang lain, bahkan dengan mie ayam dorong. Para marketer sih bilang value for money 🙂

Mau merasakan mie ayam yang berbeda dari biasanya?? Monggo mampir di Waroeng 99, Nitikan. 

Yup itulah New Kuliner Jogja yang saya kenal pada liburan akhir tahun 2009 kemarin. Sekali lagi jangan tanya soal rasa ke saya, karena saya bukan food taster yang handal, namun yang jelas, saya akan menjadwalkan mampir ke Jackpot dan Waroeng 99 pada kesempatan pulang kampung berikutnya, bukan hanya untuk menikmati makanan di sana, namun sekaligus untuk menjalin silaturahmi, karena pemilik Jackpot dan Waroeng 99 adalah sahabat-sahabat saya.

Parepare, Jan 2010

33 thoughts on “(New) Kuliner Jogja

  1. Bro …
    Sebaiknya memang benar kata kamu …
    kamu jangan bahas rasanya …
    Karena bagi Bro … ada 2 rule …
    1. Makanan itu hanya ada dua grade : Enak … dan Enak sekali …
    2. Porsi tak cukup satu

    hahahhaa …

    BTW …
    Menurut Adal … Jakpot itu justru ungkapan yang rada kebalikan dengan makanan deh Bro … (bahkan sedikit berarti menjijikkan)
    Mudah-mudahan penamaan itu tidak berpengaruh pada kinerja penjualan Jackpot …
    (halah sok analitis marketing barang wong iki )

    Salam saya

    Pertamax Kah ????

  2. wah jacket potatoes dulu merupakan makanan kesukaan ppaa wkt di London. Tapi di sana satu potatoes segede bagong! Ydah gitu melted cheesenya…. huh yummy!

    Terus terang saya mau coba mie ceker. Belum pernah makan sih. Nanti cari di jakarta ah. Kapan ketemuan di Jakarta minimum 3 hari yuuuk. hunting food…ok?

    EM

    • hmmm di ingris sono ada jacket potatoes yach… or mungkin namanya diilhami dari itu yach.. kalo warna ama ornamennya emang bendera inggris sih…

    • he,,he,,, emang namanya plesetan.. khas jogja 😀

      kalo mie ayam ceker aku jg pernah, tp kalo foto Bubur Ceker Ayam, dgn singkatan mirip sebuah bank aku pernah lihat

  3. Enak dan enak banget…ck ck .ck..berbahagialah orang yang menjadi isterimu, karena sudah pasti masakannya tidak akan pernah kau cela, Bro!

    Salam kenal,

    Riris

    • wah kualat aku kalo nyela masakan istri.. lha wong sdh susah-susah dimasakkan, diusahakan yg terbaik meski budget mepet je…. masa di cela sih??

  4. Bro, aku tahu tempatnya jackpot itu di galeria dekat rumkit Betesdha ya, kalo dari jalan veteran lurus aja dekat lampu merah, tapi waktu itu belum sempat nyobain bro, karena teman-teman ngajak makan Bakso Samirono yang rame bnyk mahasiswinya nongkrong itu.hehe.
    Makanan khas daerah memang membuat kangen ya bro..(caw dulu ah sambil cari penjual pempek dan mie celor ala Cirebonan.haha)

    Salam

    IJuliars

  5. Walaah … saya wong Yogya, tinggal di Yogya sudah puluhan tahun, kok kalah sama Bro Neo dalam hal hunting tempat jajan 😦 belum pernah ke Jackpot, padahal ke Galleria sering. Lha itu, mie cekernya kan nggak jauh dari rumah saya. Ceker ayamnya nggak pakai sandal kan Bro? *ngawur.com*

    • memang baru buka sih bu tuti… dan saya tahu krn pemiliknya sahabat-sahabat saya.. yg tahu benar bahwa saya senang mencoba makanan baru he..he..

      Jackpot br buka (kalo gak kliru) 25 Dec, nah kalo Waroeng 99 baru buka tgl 28 Dec.. emang masih kinyis kinyis.. (dan layak dicoba)

  6. Warung jackpot, baru saja beberapa hari yang lalu terlihat oleh saya ketika mencari buku ke togamas. membaca ulasanmu ini Bro, sepertinya aku bakal ke sana dalam waktu yang sesingkat-singkatnya…

    Kalau Warung 99, aku belum tahu tuh… Besok langsung berburu kesana deh…

    ssssttt… karena itu semua adalah sahabat2mu Bro, bolehkah aku “jual” namamu di situ, biar dapat spesial discount? huahahaha….. 😀

    • Jangan-jangan bukannya diberi discount Uda… tp justru ditagih karena waktu itu aku blm bayar wakakakakkakakak

      atau biar lebih meyakinkan lagi, postingan ini di print trus dibawa ke sana he..he..he..

  7. nyum…nyum…enaknya…
    laper deh pengen makan juga,,,,…

    kalau menurut komentar om NH dirimu cuman kenal ENAK dan ENAK banget!!! kita tosss dulu ah mas!!!!

  8. wahhh..kalo potatoes aku bisa bikin sediri! *bangga sambil mepuk dada*

    Tinggal masukin ke oven, kasih melting cheese, plus daging cincang kalengan.

    Tapi mungkin soal rasa kalah maknyus di banding si jakcpot ini ya bang :)….eh ..eh ..tapi kan…abang gak perduli soal rasa 😉 wekekekekekeke…

  9. wah, suk nek mulih aku kudu njajal waroeng 99 ki, mas. cukup dekat dari rumah pakdeku. jadi, bisa sekalian utk oleh-oleh pakde hehe. dan cekernya itu sepertinya menarik hati 😉

  10. weh..weh…. thanks ya bang udah me review Jack Pot kami…. besok kalo datang lagi… gratis wis…tapi jangan bawa temen banyak2 ya…. itung2 harga alumni smp 2 lah… hahaha..

    soal nama.. emang abreviasi dari Jogjackarta Potatoes… tapi ter asosiasi dengan nama asli makanan ini Jacket Potatoes…

    yang bikin istimewa dari Jack Pot adalah value atau nilai… dimana Jack Pot menjual Organic Potatoes, yang di supply petani2 yang selama ini sudah berjuang memperbaiki kondisi tanah dengan pertanian organik mereka…. Jadi…ketika anda memakan Jack Pot, secara langsung…anda membantu proses pemurnian tanah…

    Jack Pot membeli suply kentang organik dengan harga lebih baik dari tengkulak yang selama ini menjadi pilihan mereka.

    Dengan mendapat keuntungan lebih, maka petani organik tidak ber putus asa, dan bisa menambah lahan pertanian organik mereka…. sekali lagi.. secara tidak langsung anda sudah take action to go green….

    Nahhhh nahhhhhh…. monggo….. saat ini Jack Pot sudah menggunakan kentang seberat 200 gram…dijaman si Abang BroNeo sedikit lebih wareg lah…. ,

    thanks… and see you all di gerai kami…

    Agni Pratama
    Jack Pot Jogja

Leave a comment